Kuliah Umum: Pendidikan, Pandemi, Normal Baru


Menghadapi era adaptasi kenormalan baru, Departemen Mata Kuliah Umum (DMU) UK Petra bekerja sama dengan Rumah Milenial Indonesia (RMI) mengadakan kuliah umum pada Sabtu 14 November 2020. Bertajuk “Pendidikan, Pandemi, Normal Baru”, kuliah umum ini dilangsungkan melalui dua platform, yaitu Zoom Meeting dan Youtube Live. Ada dua narasumber yang diundang dalam kuliah umum kali ini. Pertama Direktur Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. Lalu yang kedua Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Wamendes), Budi Arie Setiadi, S.Sos. M.Si. Kuliah dimulai pukul 10.00 WIB, diawali dengan sambutan oleh Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng., selaku Rektor UK Petra. Djwantoro menyampaikan bahwa kuliah umum kali ini membuka rangkaian acara peringatan ulang tahun UK Petra yang ke-60. “Tantangan yang kita hadapi sangat luar biasa, kita perlu menyikapinya dengan baik. Di balik tantangan dan kesulitan yang ada, peluang untuk berinovasi juga terbuka lebar. Oleh karenanya, kehadiran dua narasumber yang terhormat dalam kuliah umum ini dapat membuka wawasan dan inspirasi kepada teman-teman semua. Sekaligus sebagai bekal untuk menghadapi perubahan-perubahan di masa yang akan datang,” ucap Djwantoro. Terbagi dalam dua sesi, sesi pertama dibawakan oleh Nizam selaku Dirjen Dikti. Sally Azaria, S.Sos., M.PPO., yang juga seorang dosen di UK Petra bertugas sebagai moderator untuk sesi pertama. Nizam membahas mengenai peluang perubahan pendidikan tinggi di Indonesia. Mengingat bahwa pandemi COVID-19 membawa banyak perubahan besar dalam pelaksanaan pendidikan tinggi, Nizam memaparkan beberapa kemungkinan yang terjadi di tahun 2021 mendatang. Tidak hanya itu, Nizam juga menjelaskan berbagai kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mitigasi COVID-19. Dukungan dalam bentuk uang kuliah hingga kuota internet diberikan oleh Kemendikbud demi lancarnya kuliah secara daring. Ternyata, adanya pandemi malah meningkatkan produktivitas dan kreativitas mahasiswa. Ada banyak inovasi dan aksi nyata yang dilakukan oleh mahasiswa. Nizam juga memberikan pandangannya mengenai bagaimana wajah pendidikan Indonesia setelah pandemi.“Mau tidak mau, kita harus terus bertransformasi. Intinya perlu ada kerja sama dari semua pihak, baik itu kampus, tenaga pengajar, hingga mahasiswa sendiri. Protokol kesehatan harus terus dijalankan, dan semua pihak harus disiplin menaatinya. Jangan sampai nanti ketika kuliah tatap muka, kampus malah menjadi klaster penyebaran virus ,” ucap Nizam. Sesi kedua, Jumadi Sinaga bertugas sebagai moderator. Pada sesi ini, Wamendes Budi Arie Setiadi membahas mengenai peluang generasi muda dalam membangun Indonesia di masa normal baru. Budi menjelaskan tentang program-program pemerintah untuk desa, termasuk protokol kesehatan yang sangat penting diterapkan ketika masa pandemi seperti ini. Selain itu, Budi juga memaparkan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa yang harapannya bisa tercapai di tahun 2030 nanti. “Harapannya setiap kampus bisa membina beberapa desa melalui program-program mereka, sehingga bisa membantu pemerintah dalam memajukan desa di kemudian hari,” ucap Budi. (Pat/dit)

Kuliah Umum: Pendidikan, Pandemi, Normal Baru


Menghadapi era adaptasi kenormalan baru, Departemen Mata Kuliah Umum (DMU) UK Petra bekerja sama dengan Rumah Milenial Indonesia (RMI) mengadakan kuliah umum pada Sabtu 14 November 2020. Bertajuk “Pendidikan, Pandemi, Normal Baru”, kuliah umum ini dilangsungkan melalui dua platform, yaitu Zoom Meeting dan Youtube Live. Ada dua narasumber yang diundang dalam kuliah umum kali ini. Pertama Direktur Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. Lalu yang kedua Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Wamendes), Budi Arie Setiadi, S.Sos. M.Si. Kuliah dimulai pukul 10.00 WIB, diawali dengan sambutan oleh Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng., selaku Rektor UK Petra. Djwantoro menyampaikan bahwa kuliah umum kali ini membuka rangkaian acara peringatan ulang tahun UK Petra yang ke-60. “Tantangan yang kita hadapi sangat luar biasa, kita perlu menyikapinya dengan baik. Di balik tantangan dan kesulitan yang ada, peluang untuk berinovasi juga terbuka lebar. Oleh karenanya, kehadiran dua narasumber yang terhormat dalam kuliah umum ini dapat membuka wawasan dan inspirasi kepada teman-teman semua. Sekaligus sebagai bekal untuk menghadapi perubahan-perubahan di masa yang akan datang,” ucap Djwantoro. Terbagi dalam dua sesi, sesi pertama dibawakan oleh Nizam selaku Dirjen Dikti. Sally Azaria, S.Sos., M.PPO., yang juga seorang dosen di UK Petra bertugas sebagai moderator untuk sesi pertama. Nizam membahas mengenai peluang perubahan pendidikan tinggi di Indonesia. Mengingat bahwa pandemi COVID-19 membawa banyak perubahan besar dalam pelaksanaan pendidikan tinggi, Nizam memaparkan beberapa kemungkinan yang terjadi di tahun 2021 mendatang. Tidak hanya itu, Nizam juga menjelaskan berbagai kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mitigasi COVID-19. Dukungan dalam bentuk uang kuliah hingga kuota internet diberikan oleh Kemendikbud demi lancarnya kuliah secara daring. Ternyata, adanya pandemi malah meningkatkan produktivitas dan kreativitas mahasiswa. Ada banyak inovasi dan aksi nyata yang dilakukan oleh mahasiswa. Nizam juga memberikan pandangannya mengenai bagaimana wajah pendidikan Indonesia setelah pandemi.“Mau tidak mau, kita harus terus bertransformasi. Intinya perlu ada kerja sama dari semua pihak, baik itu kampus, tenaga pengajar, hingga mahasiswa sendiri. Protokol kesehatan harus terus dijalankan, dan semua pihak harus disiplin menaatinya. Jangan sampai nanti ketika kuliah tatap muka, kampus malah menjadi klaster penyebaran virus ,” ucap Nizam. Sesi kedua, Jumadi Sinaga bertugas sebagai moderator. Pada sesi ini, Wamendes Budi Arie Setiadi membahas mengenai peluang generasi muda dalam membangun Indonesia di masa normal baru. Budi menjelaskan tentang program-program pemerintah untuk desa, termasuk protokol kesehatan yang sangat penting diterapkan ketika masa pandemi seperti ini. Selain itu, Budi juga memaparkan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa yang harapannya bisa tercapai di tahun 2030 nanti. “Harapannya setiap kampus bisa membina beberapa desa melalui program-program mereka, sehingga bisa membantu pemerintah dalam memajukan desa di kemudian hari,” ucap Budi. (Pat/dit)